welcome di blog aye

Rabu, 07 Maret 2012

mau cari artikel kelistrikan klik di sini ja boy

28 Maret 2010

MERAWAT KONDISI KELISTRIKAN MOBIL


Umumnya, pemilik mobil tidak menguasai soal kelistrikan. Padahal, arus listrik itu yang mengalir di mobil ibarat darah dan mesin adalah jantungnya. Bila sampai mengalami problem elektrikal, bukan saja bisa menguras dompet, melainkan juga bisa mengubah hari kita dalam sekejap.

Kerusakan bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Ada pepatah, "sedia payung sebelum hujan", di sini terdapat beberapa tips untuk meminimalkan risiko terkena problem elektrikal yang menyebalkan itu.
1.Pantau kondisi aki
Peranti ini paling vital dalam sebuah sistem kelistrikan mobil. Yang perlu dicermati, kondisi dan jumlah air aki. Terminal kutub aki harus terhindar dari endapan apa pun dan, jika ada, bersihkan dengan air panas. Kemudian, bila usia aki sudah lewat 2 tahun, sebaiknya ganti yang baru.
2. Alternator tidak bekerja
Fungsi alternator mengubah putaran mesin menjadi arus listrik yang sebagian dipakai untuk mengisi aki. Kerjanya, saat mobil jalan. Untuk memantau kerjanya sangat gampang, tinggal memerhatikan lampu indikatornya yang berbentuk aki. Jika menyala, berarti proses pengisian tidak normal. Segera periksa alternator, dan bila tetap terus dipaksakan jalan, ketika listrik aki habis, mobil pun akan mati.
3. SekringBila ada sekring yang putus, ganti dengan ampere yang sama. Jika di bawah ukuran standar, bagian itu akan mengalami putus terus. Sebaliknya, jika angkanya terlalu besar, bahaya korsleting berujung pada kebakaran.
4. Hati-hati peranti elektronik
Tidak dianjurkan oleh pabrikan untuk menambah peranti kelistrikan seperti modifikasi audio. Sebab, bila teknisi yang membongkar mobil kurang teliti, pemasangan peranti dapat mengganggu bahkan merusak sistem kelistrikan yang ada, terutama untuk mobil Eropa yang sistem kelistrikannya cukup rumit.
5. Serahkan ke bengkel resmi
Bila mengalami gangguan kelistrikan, sebaiknya bawa ke bengkel resmi. Biaya memang mahal, tetapi bengkel punya diagram perkabelan mobil Anda. Sebab, tanpa diagram, perbaikan butuh waktu lebih lama. Bahkan, dalam beberapa kasus, kerusakan terjadi karena salah sambung.
6. Pengecekan rutin
Sistem kelistrikan sebenarnya tidak aus karena pemakaian, tetapi tetap bisa ngadat mendadak. Disarankan, untuk mengecek seluruh sistem perkabelan minimal 2 tahun sekali. Suhu tropis Indonesia bisa membuat karet kabel menjadi getas.
Pemeriksaan Umum Pada Mobil

Pemeriksaan umum yang sebaiknya dilakukan setiap 2-3 bulan, mobil sudah lama tidak digunakan atau setelah menempuh perjalanan panjang:
# Eksterior dan Interior: Bersihkan bagian eksterior dan interior kendaraan dari kotoran-kotoran. Bila terlalu lama menempel, kotoran-kotoran tersebut bisa mengeras dan mengakibatkan cat body (eksterior) kendaraan kusam dan cacat. Pada bagian interior, kotoran yang tidak dibersihkan akan menimbulkan bau tak sedap.
# Ban: Periksa kondisi kembang ban dan tekanan anginnya. Jangan lupa normalkan kembali tekanan angin ban (sebelum melakukan perjalanan panjang biasanya pengendara menambah tekanan angin untuk menghindari terjadinya hydroplanning).
# Air: Periksalah air-air pada aki, air radiator, dan air washer wipper dari kemungkinan berkurang. Tambahkan bila jumlahnya di bawah batas minimum.
# Oli: Periksalah oli-oli pada mesin, persneling, gardan, power steering, rem, kopling. Cek kualitas dan kuantitasnya seperti yang pernah dilakukan saat mempersiapkan perjalanan panjang.
# Mesin: Periksa tenaga mesin dan suara-suara yang timbul di mesin. Apakah masih normal atau tidak? Anda perlu memberi perhatian lebih serius kalau tenaga mesin terasa berkurang dari biasanya dan banyak muncul suara-suara tidak normal. Bila muncul gejala-gejala ini, sebaiknya bawa kendaraan Anda ke bengkel.
# Penggerak-penggerak: Periksa kopling, persneling, kopel, gardan, as, bearing roda, termasuk juga roda-roda. Dengarkan baik-baik apakah muncul suara-suara yang tidak normal saat kendaraan bergerak.
# Lampu-lampu: Periksa semua lampu kendaraan Anda dari kemungkinan putus. Penggunaan lampu yang lebih lama dan frekuensi yang lebih tinggi lebih memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan.

Selasa, 14 Februari 2012

Memeriksa Tekanan Kompresi

Setelah terjadi langkah isap maka dilanjutkan dengan langkah kompresi. Langkah kompresi akan menciptakan tekanan pada ruang bakar yang kemudian di kenal dengan tekanan kompresi. Tekanan kompresi yang terbentuk di ruang bakar sangat berpengaruh pada tenaga mesin. Katup-katup, cicin torak, torak, silinder, kepala silinder harus mampu menahan tekanan kompresi agar terjadinya proses pembakaran menjadi sempurna sehingga tenaga mesin yang terjadi akibat pembakaran dapat maksimal.
Pemeriksaan tekanan kompresi sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh para pemilik kendaraan tanpa harus pergi ke bengkel, karena langkah-langkah pemeriksaan tekanan kompresi tidaklah rumit. Pemeriksaan tekanan kompresi merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan berkala, maka dari itu daripada para pemilik kendaraan menghamburkan dana untuk melakukan pemeriksaan berkala, lebih baik dilakukan sendiri disaat luang.

Dibawah ini langkah-langkah untuk melakukan tekanan kompresi pada mesin kendaraan baik untuk mesin bensin maupun untuk mesin diesel.

Langkah 1 - Persiapkan Compression Tester
Siapkan alat periksa SST Compression Tester seperti gambar dibawah ini (bentuknya bisa saja bermacam-macam). Kita bisa memperoleh alat ini di beberapa toko alat otomotif dengan mudah, karena alat ini cukup terkenal didunia perbengkelan mesin.
Langkah 2 - Lepas Sistem Pengapian
Lepaskan kabel-kabel rangkaian yang berhubungan dengan sistem pengapian terutama; kabel ignition coil yang menuju distributor dan kabel-kabel busi. Hati-hati jangan sampai terjadi percikan bunga api akibat hubungan singkat (kortsluiting/short circuit).
Langkah 3 - Buka Busi (Spark Plug)
Busi harus di lepas semua dari mesin, karena jika pemeriksaan tekanan kompresi dengan hanya membuka satu busi saja maka tekanan kompresi pada silinder yang terukur tidak maksimal, hal ini karena terjadi kompresi pada silinder-silinder lainnya yang membuat gerakan torak terhambat.

Langkah 4 - Pilih Adapter dan Memasang Compression Tester
Carilah adapater yang tepat dengan diameter dan ulir busi (ada beberapa tipe compression tester tidak memerlukan adapter). Setelah itu pasang compression tester pada lubang busi.
Langkah 5 - Periksa Tekanan Kompresi
Setelah compression tester terpasang, lakukan pemeriksaan tekanan kompresi dengan langkah seperti dibawah ini:
  • Buka katup gas penuh
  • Start mesin hingga poros engkol berputar kira-kira 6-8 putaran.
  • Baca hasil pemeriksaan
Langkah 6 - Baca dan Simpulkan Hasil Pemeriksaan
Tekanan kompresi normal untuk mesin bensin adalah berkisar antara 140PSI - 9.65BAR - 9.85 Kg/cm2 hingga 220PSI - 15.2Bar - 15.5Kg/cm2, sedangkan untuk mesin diesel berkisar antara 600PSI - 41.4Bar - 42.2Kg/cm2
Untuk membaca dan memahami masalah-masalah yang di akibatkan oleh tekanan kompresi silahkan baca pada artikel "Mengenali Kebocoran Kompresi"

Langkah 7 - Buang Tekanan
Setelah menemukan nilai tekanan kompresi dan kita ingin mengukur silinder yang lain maka buanglah dulu tekanan udara yang tersimpan pada compression tester.